ARTIKEL PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK

Rabu, 18 Mei 2011

MEMPROSES SAMPAH DAUN/ORGANIK MENJADI PUPUK YANG BERMUTU

 (Memproses sampah organik menjadi Kompos)
Sistem pengolahan sampah Daun yang telah difermentasikan menggunakan Effective Microorganism(EM)
Bahan/alat yang harus disiapkan :
1.      Sekrop
2.      Gembor
3.      Ember
4.      Sendok
5.      Kotak Bokashi (tempat pembusukan)
6.      Sampah daun 50 kg
7.      Sekam 40 kg
8.      Gula pasir 2 sendok makan
9.      Dedak/bekatul 3 kg
10.  EM 5 sendok makan
11.  Air Sumur 1 liter
Cara Pembuatannya :
1.      Sampah daun, sekam, dedak(bekatul) dicampur jadi satu, dan dicacah/digiling hingga merata sebagai bahan (A)
2.      Larutkan Gula dan EM dengan 10 liter air sumur sebagai bahan (B)
3.      Bahan (A) digiling hingga kecil-kecil, ingat semakin kecil semakin cepat proses pembusukan.
4.      Tempatkan bahan (A) pada tempat pembusukan.
5.      Siramkan bahan (B) hingga merata kemudian tutup gengan tikar ghoni atau bisa dengan keset sepet.
6.      Biarkan hingga kurang lebih 3 minggu
7.      Pupuk Siap digunakan

MENGATASI SAMPAH TANPA MASALAH JUSTRU MENDAPAT BERKAH

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Lingkungan yang bersih, indah, nyaman dan rindang merupakan damba’an hampir setiap orang,  karena pada dasarnya lingkungan merupakan hak manusia yang pertama, tanpa itu mustahil kita bisa mengoptimalkan hak-hak yang lain, namun demikian,  untuk membuat lingkungan yang bersih, indah, nyaman dan rindang,  tidak segampang membalikkan telapak tangan, perlu banyak hal yang kita harus butuhkan antara lain ; kerjasama dengan semua pihak, menyatukan visi dan misi  didalam mengatasi masalah lingkungan, merubah karakter/kebiasaan seseorang, dan tentunya dibutuhkan keseriusan kita didalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan nyaman sesuai dengan harapan kita semua.
Diantaranya adalah, bagaimana cara mengatasi sampah, di lingkungan SMA Negeri 2 Lamongan, karena hampir 70% sampah berasal dari daun ketapang, Trembesi (celebese), sono dll.  apalagi kalau sudah musim gugur, hampir setiap hari, tenaga kebersihan kami membuang 2 grobak sampah daun ke tempat pembuangan sampah akhir  (TPA), sedangkan sampah kertas dan plastik  kita bakar.
Dengan  cara ini, oleh Departemen Kesehatan  Kabupaten Lamongan, dianggap masih belum ramah lingkungan, karena asap maupun sisa pembakaran sangat mengganggu pernafasan manusia.
Dan pada tgl. 2 Desember 2010, kami membentuk tim, dalam rangka menuju Sekolah Adiwiyata, termasuk didalamnya, bagaimana “CARA MENGATASI SAMPAH TANPA ADA MASALAH, akan tetapi justru mendapatkan berkah, tim ini terdiri dari Kepala Sekolah, Bapak Ibu Guru, Karyawan dan Siswa, maupun pengelola kantin, hal ini dikandung maksud agar semua Keluarga besar SMA Negeri 2 Lamongan khususnya, mempunyai rasa peduli lerhadap lingkungan, dan bersama sama menjaga lingkugan agar tetap bersih dan sehat, karena hanya bumi inilah nantinya yang akan kita wariskan pada anak cucu kita.
Setelah berjalan kurang lebih 4 bulan, kita mulai merasakan hasilnya, hampir 60 % pukuk kami dibeli oleh Bapak/Ibu Guru, 20 % untuk merawat tanaman kami sendiri, dan kami baru bisa melayani umum sekitar 20%.
Demikian, artikel ini kami buat mudah-mudahan ada guna dan manfaatnya, kami tahu dan sesadar sadarnya bahwa artikel ini banyak anda jumpai di mana-mana utamanya didunia maya, media cetak maupun media elektronik, namun kami hanya melakukan apa yang seharusnya kami lakukan sebagai mahluk sosial yang cinta akan lingkungan.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
                                                                       
                       


Kepala SMA Negeri 2 Lamongan                              Ketua



Drs. H. KHUSNAN, MZ, MM                                  Drs. H. SUWARDI
NIP. 1955082219840310005                                     NIP. 19590616 198803 1 005